Sosok.ID- Selalu waspadalah saat sedang mengawasi anak.
Seorang bocah asal Kabupaten Bangkalan, Madura ini tewas setelah diduga tersedak pentol.
Siti Anisa, meninggal dunia saat sedang berwisata di Masjid Tiban, Desa Samanrejo, Kabupaten Malang.
Ia berwisata bersama kelarganya pada Minggu (28/7/2019).
Di sana, ia memakan pentol yang ia beli.
Saat sedang makan itu lah, ia tersedak.
Baca Juga: Diduga Karena Emosi, Seorang Anggota Polri Nekat Tembak Rekannya Hingga Tewas
Korban sudah berusaha untuk mengeluarkan pentol yang tersangkut di tenggorokannya itu.
Tapi upayanya tidak membuahkan hasil.
"Menurut keterangan orang tua korban, saudari Siti Anisa makan pentol dan kemudian tersedak," ujar Kasubag Humas Polres Malang AKP Ainun Djariah, melansir dari Kompas.com.
"Selanjutnya berusaha mengeluarkan tetapi tidak bisa," tambahnya melalu keterangan tertulis pada Senin (29/7/2019).
Kemudian korban segera dilarikan ke Puskesmas Turen untuk mendapatkan pertolongan.
Baca Juga: Sungguh Malang! Hendak Ujian Skripsi, Seorang Mahasiswa UNS Tewas Tertabrak Truk Kontainer
Karena saat itu kondisi korban sudah tidak sadarkan diri.
Bahkan hidung dan mulut korban sampai mengeluarkan darah.
"Sekitar jam 12.40 WIB, saudari Siti Anisa datang diantar keluarga menuju Puskesmas Turen," terang Ainun.
"Namun, saat datang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dan hidung, mulut, sudah mengeluarkan darah karena tersedak makanan berupa pentol," jelasnya.
Tak lama setelah korban tiba di rumah sakit, tepatnya pukul 12.55 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
Setelah memberikan tanda mata mediatis dan nadi kritis.
Kemudian, jenazah dibawa ke kediaman korban menggunakan ambualns.
"Selanjutnya korban dibawa oleh keluarga menggunakan ambulans menuju rumah duka di Bangkalan, Madura," jelas Ainun.
Hasil penyelidikan
Berdasarkan hasil penyelidikan jajaran Polsek Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak ditemukan unsur pidana.
"Penyelidikan tetap, tapi dari hasil keterangan medis dan saksi sementara tidak ada unsur pidana," ujar Kanitreskrim Polsek Turen Iptu Soleh Mashudi Senin (29/7/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kasus ini termasuk kategori musibah.
Pihak keluarga pun sudah ikhlas menerima insiden ini dan menganggapnya sebagai musibah.
"Pihak keluarga menerima ini sebagai musibah," ujarnya.
(*)