Harus memenuhi nazar yang telah dibuatnya, Abdul Muthalib akhirnya mengundi 10 nama anaknya.
Berkali-kali diundi, nama Abdullah si bungsu lah yang selalu muncul.
Beruntung, Abdullah batal disembelih sebagai persembahan untuk Tuhan.
Lantaran Abdul Muthalib mendengarkan saran dari Bani Makhzum dan para pembesar Quraisy.
Mereka mencegah Abdul Muthalib melakukan nazarnya lataran khawatir hal tersebut akan menjadi tradisi bangsa Arab.
Akhirnya, Abdul Muthalib mengganti nazarnya dengan menyembelih 100 unta dan dagingnya dibagi-bagikan ke masyarakat.
Usai peristiwa itu, Abdullah lantas dinikahkan dengan Aminah.
Sayang, usia Abdullah tak panjang.
Ia meninggal dunia saat Aminah sedang mengandung putra yang di kemudian hari menjadi nabi utusan terakhir Allah.
Baca Juga: Kisah Abdullah, Ayah Nabi Muhammad yang Meninggal Dunia di Madinah
(*)