Dari situ, orang-orang mengenal Syaibah sebagai Abdul Muthalib (pelayan Muthalib).
Setelah Muthalib wafat, Syaibah lah yang meneruskan kepengurusan Mekkah.
Namanya juga berganti menjadi Abdul Muthalib.
Selama kepemimpinan Abdul Muthalib, sumur air zamzam yang tersembunyi selama berabad-abad kembali ditemukan.
Penemuan itu sendiri berasal dari mimpi Abdul Muthalib yang menghampirinya berkali-kali.
Dimana dalam mimpi tersebut, ia disuruh seseorang untuk menggali di tempat sumur zamzam berada.
Abdul Muthalib lantas menggali lokasi yang dimaksud orang di mimpinya itu.
Dan benar saja, setelah menggali bersama Al Harits putranya, sumber air yang tak pernah kering itu tersimpan di dalamnya.
Sayang, sempat terjadi perselisihan di antara kaum Quraisy dan Abdul Muthalib soal kepemilikan sumur tersebut.
Namun, akhirnya Abdul Muthalib berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga: Kisah Abdullah, Ayah Nabi Muhammad yang Meninggal Dunia di Madinah
(*)