Innalillahi, Pesta Jadi Duka, Pengantin Tewas gegara Musik Nikahan

Sosok.ID - Nasib nahas dialami oleh seorang pengantin pria, Rabu (1/3/2023). Ia tewas karena musik pernikahan yang terlalu keras.

Peristiwa menyedihkan di hari bahagia itu dialami oleh seorang pengantin pria bernama Surendra Kumar.

Melansir India Today, pria itu sempat pingsan di atas panggung beberapa saat setelah melakukan upacara Virmala di distrik Sitamarhi Bihar.

Usut punya usut, sebelum tewas pengantin pria itu sempat berulang kali melakukan komplain terkait dengan bisingnya musik DJ di pernikahannya.

Sayangnya, keluhan kerasnya musik DJ itu tak didengarkan.

Surendra Kumar dan istrinya, sempat melakukan prosesi tukar karangan bunga dan ritual pernikahan lainnya sebelum insiden.

Korban pingsan di panggung pernikahan dan dilarikan ke rumah sakit setempat.

Ia kemudian dirujuk ke Sitamarhi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, namun menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan.

Larangan Penggunaan DJ

India Today

Nasib nahas dialami oleh seorang pengantin pria, Rabu (1/3/2023). Ia tewas karena musik pernikahan yang terlalu keras.

Menyusul insiden tersebut, pemerintah setempat mengajukan pertanyaan tentang penggunaan DJ dalam pernikahan tersebut, sebab ada larangan ketat terkait hal itu.

Pekerja sosial Dr Rajeev Kumar Mishra, juga menuntut pemerintah agar lebih ketat lagi menerapkan larangan DJ.

Musik Keras Sebabkan Pria di Delhi Meninggal Dunia

Mengutip Indian Times, kejadian serupa dialami pria Delhi berusia 65 tahun.

Pria itu meninggal saat prosesi pernikahan putranya di kota Malkangiri. Desibel musik DJ yang menggelegar menyebabkannya tewas.

Rentang Suara yang Didengar Manusia

Melansir Kompas.com, manusia normal dapat mendengar bunyi pada frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz.

Sementara berdasarkan intensitas kekerasan suara, suara yang dapat didengar manusia adalah 0 sampai 140 dB.

Dikutip Sosok.ID dari Kemenkes, dokter di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Raden Ayu Anatriera, M.P.H., Sp.T.H.T.-K.L. menerangkan bahwa berdasarkan kriteria WHO, suara bising adalah suara di atas 85 desibel (dB).

Toleransi kebisingan untuk suara 100 dB hanya 15 menit saja. kenaikan intensitas kebisingan akan menurunkan batas aman paparan, sehingga sebagai pencegahan, disarankan menggunakan earplug saat berada di kebisingan. (*)

Baca Juga: Dikecam se-Negara, Kisah Mempelai Wanita Meninggal dan Disimpan di Lemari Es Saat Prosesi Pernikahan