Sosok.ID -Dikisahkan ada seorang pengemis Yahudi buta yang menyebarkan kebencian kepada Nabi Muhammad SAW.
Pengemis buta itu diceritakan hidup di sudut pasar Madinah Al-Munawarah.
Setiap ada orang yang mendekatinya, ia selalu mengucapkan kalimat-kalimat kebencian akan Nabi Muhammad SAW.
Ia melarang orang-orang mendekati Nabi Muhammad SAW bahkan menyebut Rasulullah sebagai penyihir.
“Saudaraku, apakah kau tau Muhammad? Demi kebaikan hidupmu, jangan lah kau dekat-dekat dengannya."
"Dia itu pendusta, tukang sihir, gila. Perkataannya akan mencelakanmu.
Jika dekat dengannya, kalian akan celaka karena pengaruh buruknya'. Tutur pengemis buta kepada setiap orang di sekitarnya."
Namun, apa yang dilakukan Rasulullah pada pengemis buta itu sungguh mulia.
Nabi Muhammad SAW membawakan makanan untuknya, tanpa diketahui pengemis tersebut.
Tak pernah sepatah kata pun terucap saat Rasulullah memberikan makan bahkan menyuapi pengemis buta itu.
Kepada Rasulullah, pengemis itu juga tak lelahnya selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.
Memberi makan pengemis buta itu dilakukan Rasulullah SAW setiap pagi hingga akhir hayatnya.
Sepeninggal Rasulullah SAW, pengemis buta itu masih menerima makanan, namun yang memberikannya ialah sahabat Nabi yang bernama Abu Bakar r.a.
Ia membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis buta itu dan menyuapinya.
Namun, pengemis buta itu menyadari yang menyuapinya adalah orang yang berbeda dan ia pun marah dan berteriak.
"Siapakah kamu?" katanya.
Abu Bakar menjawab, "Aku orang yang biasa".
Namun, pengemis buta itu tahu Abu Bakar bukanlah sosok yang biasa memberinya makan.
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab si pengemis buta itu.
"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah."
"Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu baru ia berikan kepadaku."
Mendengar itu, Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu:
"Aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada lagi. la adalah Muhammad Rasulullah SAW."
Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, pengemis buta itu pun menangis dan kemudian berkata, "Benarkah demikian?".
"Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia."
Pengemis Yahudi buta tersebut pun akhirnya bersyahadat dihadapan Abu Bakar r.a.
Baca Juga: Kisah Mariyah, Istri Nabi Muhammad yang Sering Buat Istr-istri Lain Cemburu
(*)