Misal pelaku UMKM di pelosok desa, mereka harus mendapat dukungan jaringan internet supaya produk UMKM Indonesia bisa bersaing di pasar global.
“Perlu diperhatikan dua hal ini, memiliki akses dan juga kemampuan talenta digital. Ini agar produk Indonesia bisa bersaing dan meningkatkan kualitas serta kemampuan bersaing mereka, sebab Indonesia mengikuti pola perdagangan bebas. Supaya bangga buatan Indonesia berhasil, harus ditingkatkan kualitasnya dan bersaing harus didukung dengan IPTEK. Tantangannya bukan hanya UMKM go digital, tapi juga supaya bisa go global, jangan lupa bahwa dalam kerangka global, produk dari luar juga bisa masuk ke kita,” beber Ashwin.
Sementara itu salah satu anggota Himpunan Bank Milik Negara yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) juga mendukung optimalisasi UMKM.
BRI menjadi agent of development bagi majunya UMKM di Indonesia.
Pakar kebijakan publik dari Harvard Kennedy School Jay K Rosengard menjelaskan jika BRI ialah lokomotif perekonomian Indonesia terutama di segmen UMKM.
Jay menilai BRI telah sukses memberdayakan UMKM di Indonesia.
"BRI dengan jaringannya di Indonesia merupakan bank yang paling unggul di sektor mikro. Berbagai lembaga lain di dunia pernah mencoba untuk memfokuskan di sektor tersebut, tapi tidak ada yang sesukses BRI," ujarnya dalam acara Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20: SOE International Conference di Bali, Selasa, (18/10/2022) dikutip dari kompas.com.
Soal transformasi digital, menurut Jay BRI punya program holding ultra mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mengintegrasikan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 183,9 triliun per Agustus 2022.
Hal inilah yang membuat Jay kagum.
"Holding ultra mikro merupakan terobosan yang inovatif dalam mendorong perekonomian masyarakat. Teknologi tidak dapat menggantikan manusia, tetapi melengkapi keberadaan human touch dalam kaitannya inklusi keuangan," jelasnya.
Sejalan dengan Jay, Medium Business Development BRI Arie Sus Miyanti yang turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan memang saat ini pihaknya tengah melakukan akselerasi transformasi digital.
"BRI melakukan akselerasi digital di tengah pandemi. Pandemi menjadi momentum transformasi bagi BRI untuk melakukan digitalisasi bisnis proses, mengembangkan digital ekosistem dan digitalisasi untuk sumber pertumbuhan baru," ungkap Arie.