Sosok.ID - Witan Sulaeman selama pengembarannya di Eropa sudah nyetel dengan iklim sepak bola di sana.
Ia acapkali membuat gol dan asisst di Liga Slovakia.
Tapi dengan performa ciamiknya itu ia malah pilih balik kandang main di Liga 1.
Silahkan bantah jika Liga 1 memang kualitasnya lebih rendah dibanding Eropa.
Sangat besar kemungkinan bahwa semua pemain Liga 1 tak bakal bisa membawa Indonesia lolos Piala Dunia.
Pemain Indonesia perlu intensitas, iklim dan kerasnya liga-liga di Eropa.
Berduel dengan pemain Eropa jelas beda dengan di sini.
Di Eropa sepakbola dijalankan dengan otak dan otot.
Tak disiplin meski punya bakat sama saja bohong di sana.
Ronaldinho bisa jadi contoh tepat, punya bakat luar biasa tapi kebiasaan tak disiplinnya membuat ia cepat dilupakan orang.
Sedangkan Witan masih berumur 21 tahun.
Ia punya skill, kemauan dan bakat dalam olah bola.