Sosok.ID - Sebuah kisah mengiris hati datang dari provinsi paling barat Indonesia, Aceh. Seorang bocah berusia 11 tahun, Rahmat Aulia tempuh perjalanan 160 km per 10 hari demi mengobatkan sang ayah ke rumah sakit di Aceh Utara.
Bermodalkan becak motor tua, Rahmat Aulia yang duduk di bangku kelas 6 SD itu ditemukan kelelahan saat seorang warga menyapanya.
Seorang pengguna Facebook Azmi Murtala mengisahkan pertemuanRahmat Aulia dengan Pak Yanto, sosok yang membantu Rahmat Aulia.
"Rahmat Aulia, bocah kelas 6 SD asal Ulim pidie jaya terlihat lelah dipinggir jalan medan-B.Aceh tepatnya di peusangan Bireuen..diatas becak tua,bocah tersebut termenung sambil sesekali menyemangati ayahnya yg sedang terbaring menahan sakit.." begitu narasi yang dibagikan Azmi Murtala pada Kamis (26/1/2023).
Cairan di Tubuh Ayahnya
DIterangkan pula dalam postingan yang sama bahwa ada cairan di tubuh ayah Rahmat Aulia yang perlu disedot.
"... dibawah panas terik matahari demi untuk disedot cairan yang ada ditubuh ayahnya agar bisa sedikit meredakan rasa sakit," terang narasi.
Perjalanan 6 Jam Lebih
Menyaksikan bocah itu kesulitan, Pak Yanto menghubungi Azmi untuk turut memberikan bantuan.
Dalam keterangan tersebut, Azmi mengatakan bahwa Rahmat Aulia selalu menempuh perjalanan berat tersebut setiap 10 hari sekali demi kesembuhan sang ayah.
Rahmat Aulia harus menempuh perjalanan lebih dari 6 jam untuk sampai di rumah sakit tujuannya.
"Perjalanan dengan menggunakan becak motor yang memakan waktu enam jam lebih adalah bukan waktu yg singkat, apalagi seorang anak kecil berumur 11 tahun yang mengendarainya," tulis Azmi.
Pilih Rumah Sakit yang Dekat
Menurut Azmi, Rahmat memilih mengobatkan ayahnya di rumah sakit yang sekarang karena jaraknya yang lebih dekat. Meskipun ia tetap harus menempuh ratusan kilometer.
"Karena alat medis tersebut yang tersedia cuma di Rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh dan rumah sakit Cut Mutia Aceh Utara..maka dia lebih memilih ke rumah sakit cut mutia dengan alasan lebih dekat daripada banda Aceh," ujarnya.
Bekerja sebagai Penarik Jaring Ikan
Rahmat bekerja sebagai penarik jaring ikan atau tarek pukat demi bisa mengobatkan ayahnya.
Uang hasil bekerja itu juga digunakan untuk kebutuhan sekolah kakaknya.
"Ia selalu menyimpan untuk keperluan berobat ayahnya dan sekolah kakak satu²nya.."
Seorang Piatu
Rahmat Aulia merupakan seorang piatu. Saat diberikan bantuan berupa ambulan, ia tak henti berterima kasih.
"Ibunya sudah duluan menghadap sang Ilahi, maka sekarang ia dan kakaknya harus siap merawat bapaknya yang sakit sudah bertahun..dengan mata berkaca² ia mengucapkan terimakasih kepada supir ambulan," tutur Azmi Murtala.
Dapat Bantuan Ambulan dan Uang Tunai
Selain ambulan, penolong juga memberikan bantuan berupa uang tunai satu juta kepada Rahmat Aulia untuk kebutuhan di rumah sakit selama perawatan.
"Pak Yanto atau Al ridha yang telah memberinya uang tunai satu juta rupiah untuk kebutuhan dirumah sakit selama perawatan..dan dibantu oleh anggota kapolsek setempat serta bang joni anggota DPRK Fraksi partai Golkar Bireuen,anak dan ayah ini dimudahkan agar cepat sampai dirumah sakit dengan selamat," tandasnya.
Jadi Sorotan Selebgram Shella Shaukia
Kisah Rahmat Aulia menjadi sorotan banyak pihak salah satunya selebgram Shella Shaukia.
Mengutip Serambinews, Shella Saukia mempertanyakan keluarga Rahmat Aulia dan bantuan kesehatan dari instansi setempat.
"Yang mau kak Shels tanya adalah sodaranya kemana? Tetangganya kemana?," katanya pada Sabtu (28/1/2023).
"Orang kesehatan di situ kemana? Apakah gak ada lagi rasa kemanusiaan di sana? Untung ada orang di jalan nolongin," sambungnya.
Saat datang menjenguk, Shella menyebut tak ada keluarga yang menjenguk.
Ia juga khawatir jika kisah viral itu berujung membuat orang-orang mengaku sebagai saudara Rahmat Aulia. (*)
Baca Juga: 8 Fakta Nono, Bocah Juara Matematika Dunia Tolak Mobil dan Lainnya