Sosok.ID - Skema permainan Persib sedari dulu memang suka memanfaatkan sisi lapangan yang diisi winger lincah berskill tinggi.
Dulu ada nama Atep dan Siswanto yang kerap melakukan solo run meliuk-liuk melewati lawan.
Padahal winger ciri khas seperti itu saat ini dianggap kuno dalam permainan sepak bola modern.
Winger-winger yang berlaga di liga-liga Eropa sudah dituntut bermain efektif daripada mempertontonkan skill mereka.
Contoh paling layak dilihat saat Arsenal Vs MU beberapa waktu lalu.
Winger Arsenal Bukayo Saka bermain layaknya team player.
Padahal Saka juga bisa melakukan solo run melewati beberapa pemain MU namun ia tak melakukannya demi terciptanya ruang yang lebih baik untuk cetak gol.
Beda dengan winger MU dimana Antony masih bermain individual yang membuatnya terkurung sendiri di wilayah permainannya.
Hal inilah yang harus dilihat oleh winger Persib Febri Hariyadi.
Febri siapapun mengakui ia punya skill individu mumpuni untuk kelas pemain ASEAN.
Namun dirinya masih bermain dengan cara kuno gocek sana sini namun statistik dribble suksesnya rendah.
Apalagi Febri baru sembuh dari cedera hamstring sehingga membuat dirinya kudu bermain cermat kali ini.