Sosok.ID - Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memiliki julukan Bapak Tionghoa Indonesia.
Itu karena gebrakan yang dilakukan Gus Dur agar masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia tak lagi terkekang saat hendak beribadah.
Gus Dur menerbitkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000 yang mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 buatan Presiden Soeharto, yang mengekang kebebasan ibadah dan budaya masyarakat Tionghoa.
Ialah perkumpulan Sosial Rasa Dharma di Kleteng Tay Kek Sie, Semarang, Jawa Tengah yang kemudian menobatkan Gus Dur sebagai Bapak Tionghoa Indonesia pada 2004.
Adapun, Gus Dur memiliki alasan mengapa ia memperjuangkan hak-hak masyarajat keturunan Tionghoa.
Itu karena mantan Ketua PBNU ini merupakan keturunan Tionghoa.
Dalam berbagai kesempatan, Gus Dur tak jarang menyebutkan asal usulnya dari Tionghoa.
“Saya ini China tulen sebenarnya, tapi ya sudah nyampur-lah dengan Arab dan India. Nenek moyang saya orang Tionghoa asli,” ungkap Gus Dur dalam sebuah talkshowpada2008, seperti dikutip dari Kompas.com.
Pernyataan tersebut turut diperkuat oleh eks ketua PBNU Said Aqil Siroj yang menjelaskan Gus Dur merupakan keturunan Raden Rachmat Sunan Ampel.
“Jadi Gus Dur itu Tionghoa, maka matanya sipit,” kata Said.
Silsilah keluarga Gus Dur
Dalam buku 'Bapak Tionghoa Indonesia' dijelaskan asal usul Gus Dur yang secara genealogis merupakan keturunan Tionghoa.
Gus Dur merupakan cucu dari pendiri NU, Hasyim Asy'ari.
Kakek Gus Dur diketahui merupakan salah satu keturunan dari Raden Rachmat Sunan Ampel.
Raden Rachmat Sunan Ampel diketahui merupakan anak dari Tan Kim Han.
Tan Kim Han adalah seorang muslim Tionghoa yang menikah dengan Tan Alok.
Tan Alok adalah putri dari raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V dan Putri Champa.
Sosok Tan Kim Han
Menurut Said Aqil, Tan Kim Han merupakan keturunan daru Achmad bin Isa.
Yakni, salah satu ulama yang menyebarkan Islam di Nusantara.
Saat pindah ke China, Achmad bin Isa menikahi wanita Tionghoa.
Menurut dua catatan silsilah marga Tan dari cabang Meixi dan cabang Chizai, Tan Kim Han lahir pada 1383.
Bersama rombongan Laksamana Cheng Ho, Tan Kim Han kemudian berlayar ke wilayah Nusantara.
Peneliti asal Perancis, Louis-Charles Damais pernah melakukan penelitian tentang jejak Tan Kim Han.
Hasilnya, Tan Kim Han diketahui memiliki nama Syekh Abdul Qodir al-Shini.
Tan Kim Han diketahui meninggal dunia dan dimakamkan di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Makamnya berada satu kompleks dengan Prabu Brawijaya V dan Putri Champa.
Baca Juga: Sosok Nyonya Meneer, Pengusaha Jamu Legendaris yang Ternyata Keturunan Tionghoa
(*)