"Kalau kata pengamat memang berbeda. Ya akrab, dia komentari satu mobil bersama dikomentari, naik sepeda bersama juga dikomentari. Itu tugas pengamatan dan memberikan komentar," tutur Hasto.
Hasto meminta keakraban tersebut untuk tak dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024.
Sebab, keputusan soal pencapresan ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Perjuangan.
"Untuk memajukan, dimajukan, itu keputusannya berada di tangan Megawati Soekarnoputri.
Beliaulah yang mengambil keputusan, siapa yang akan dicalonkan, kapan dan momentum untuk diumumkan itu ada di tangan Ibu Megawati," tegas Hasto.
Sebelumnya, irektur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menduga Ganjar sengaja mengakrabkan diri dengan Puan untuk tujuan politik.
"Sehingga cairnya komunikasi itu diharapkan bisa menciptakan ruang negosiasi dan kompromi politik, agar internal PDI-P bisa membukakan jalan bagi Ganjar untuk melenggang di Pilpres 2024 mendatang," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (13/12/2022).
Baca Juga: Sosok Pengamat Politik Menduga Kemesraan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo hanya Sesaat
(*)