Sosok.ID - Pengamat politik menilai PDIP masih bisa meningkatkan elektabilitas Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Setidaknya masih ada waktu 10 bulan bagi PDIP untuk meningkatkan elektabilitas Puan Maharani.
Seperti yang diketahui, saat ini Puan Maharani bukan satu-satunya tokoh PDIP yang memiliki potensi diajukan sebagai capres.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memiliki potensi besar sebagai capres 2024 dari PDIP.
Elektabilitas Ganjar sebagai capres pun lebih tinggi dari Puan.
Menurut beberapa lembaga survey, Ganjar mendapat elektabilitas di kisaran angka 30 persen.
Sementara Puan jauh tertinggal di angka 1-2 persen bahkan kurang.
Namun, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menyebut PDIP masih bisa meningkatkan elektabilitas Puan hingga pendaftaran capres-cawapres 2024 dibuka nanti.
"Kalau bicara mungkinkah elektabilitas Puan meningkat, masih mungkin. Ada waktu kurang lebih 10 bulan ini akan menjadi batu ujian dan keseriusan dari kerja-kerja politik elite-elite PDI-P," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Menurut Adi, elite PDIP harus lebih bekerja keras bila ingin mengejar ketertinggalan Puan.
Sebab, selama ini Puan dinilai masih bekerja untuk kepentingannya sebagai Ketua DPR RI.
Ia masih lemah dalam hal safari politik dan konsolidasi dengan jajaran partai atau bassis massa di daerah.
Karena itu, kerja-kerja politik perlu dimainkan.
"Mbak Puan dan timnya harus berpikir, kerja keras, bagaimana roadshow ke berbagai tempat, ke berbagai wilayah basis PDI-P, itu harus semakin aktif dilakukan," ujar Adi.
"Dan caranya tentu bukan hanya sebatas seremonial, tetapi hadir sebagai upaya untuk meyakinkan mereka bahwa Puan pantas diusung pada 2024," tuturnya.
Adi menyebut, elektabilitas Puan selama ini berasal dari elite PDIP yang jumlahnya minim.
Sementara Ganjar mendapat elektabilitas besar dari bassis PDIP.
Karenanya, Megawati Soekarnoputri dihadapkan pada dua pilihan.
Yakni, Ganjar yang memiliki elektabilitas tinggi tapi bukan dari trah Soekarno atau Puan yang merupakan putri mahkota dengan tingkat elektoral yang minim.
Adi menilai, mengejar elektabilitas Ganjar bukanlah pekerjaan yang mudah bagi elite PDIP.
"Bisa tidak elite-elite PDI-P itu mengubah basis konstituen pemilih mereka yang condong ke Ganjar, beralih secara perlahan ke Puan. Itu bukan perkara gampang," katanya.
Kendati demikian, kata Adi, bukan tidak mungkin Puan bisa mendapat separuh dari elektabilitas PDIP.
Namun, tentunya Puan harus lebih agresif untuk turun ke daerah.
"Kalau struktur PDI-P solid dari pusat sampai daerah, konstituennya tegak lurus pada perintah pimpinan partai mereka, ya mestinya suara PDI-P yang 19 sekian persen bisa ke Puan. Walaupun nggak sepenuhnya ya separuhnya lah, Puan dapat 9 atau 10 persen," kata Adi.
Baca Juga: Kaesang Pakai Kaus Gambar Sosok Puan Maharani, Gibran: Mungkin Tim Suksesnya
(*)