Bersedia membantu keuangan mantan suaminya, Mawar AFI pun menjual mobil tersebut dan membaginya untuk Steno Ricardo.
"Beliau ambil seperempat, dan seperempat dikasih ke anak anak buat dijadikan nafkah itu," ucap Mwar AFI.
Meski demikian, ada hal lain yang membuat Mawar AFI curiga. Pasalnya mendadak ada panggilan untuk sidang hak asuh anak yang kedua.
Dia khawatir Steno Ricardo sedang berupaya memutar uang untuk melaksanakan sidang ulang.
"Saya kaget setelah itu muncul panggilan sidang hak asuh anak bagian kedua. Saya jadi saya sudzon jangan jangan itu duit buat muterin untuk sidang lagi," tutur Mawar.
Mawar AFI lebih lanjut mengatakan, ia sebenarnya tak keberatan jika Steno memang tak bisa memberikan nafkah berjumlah besar kepada ketiga anaknya.
Menurut Mawar, terpenting anak-anaknya masih merasakan kehadiran sang ayah meski setelah perceraian.
"Dari awal cerai saya selalu ngomong, soal nafkah kalau ada aja. Kalau gak ada ya engga apa-apa, karena bagi saya yang terpenting kehadiran dia buat anak anak jangan lupa," jelas Mawar.
Mawar juga meyakini bahwa di usia saat ini, anak bisa melupakan ayahnya jika kehadiran sang ayah tak terasa.
"Anak umur segitu masih shortem memory. Karena bapanya sempat hilang gak ada kabar saat kami bercerai, dan saat ini anak gak nanyain bapanya," katanya.
"Kalau saya egois saya senang aja anak lupa sama bapanya," tambah Mawar AFI.
Namun ia sadar, bagaimanapun anak-anak masih akan membutuhkan sosok ayah.