Adanya Stockholm Syndrome karena baik pelaku dan korban sama-sama stres.
"Biasanya kalau kata temen saya, stockholm syndrome itu dua-duanya pelaku dan korban harus berada dalam posisi setara.
Mereka sama-sama mengalami depresi, stres, dan mental ilness yang sama," jelas Desy Ratnasari. (*)
Baca Juga: Mandek Ngevlog, Baim Wong Banting Setir Jualan Sate: Miskin Aku