Allah telah menunjukkan kuasanya dengan membuat Nabi Ibrahim tumbuh sebagai sosok lelaki yang tangguh hingga selamat dari segala macam marabahaya di dalam hutan.
Sampai akhirnya dirinya kembali ke tengah masyarakat dan melihat smeua orang seperti gila pada patung.
Hampir setiap rumah dan tempat-tempat umum dipenuhi patung berhala agar dapat menyembah setiap waktu.
Termasuk di rumah ayahnya yang memang bekerja sebagai pembuat patung berhala.
Lama kelamaan Nabi Ibrahim mulai bertanya-tanya pada dirinya. Di manakah Tuhan itu?
Manakah yang dinamakan Tuhan?
Kemudian Allah pun memberikan mukjizat pada Nabi Ibrahim yakni sebuah pemikiran cerdas, kritis, sekaligus mengutusnya sebagai penyampai keberadaan Allah SWT selama ini.
Serta mengajak semua orang untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan meninggalkan berhala-berhala yang tidak penting.
Berkali-kali dengan pemikiran cerdasnya, Nabi Ibrahim as bertanya siapa sebenarnya Tuhan? Benarkah berhala itu adalah Tuhan?
Atau justru Raja Namrud yang berkuasa itu adalah Tuhan?
Kemudian dia melihat bulan dan bintang di malam hari, matahari di siang hari, ia berkata, "Mungkinkah benda-benda itu Tuhan?"
Namun ternyata, bulan dan bintang menghilang dan matahari terbenam, lalu ia berkata, "Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu."