Sosok.ID - Tragedi Kanjuruhan menyisakan pilu.
Bila tragedi Kanjuruhan tak bisa jadi pelajaran maka hentikan saja Liga Indonesia.
Sebab tragedi Kanjuruhan menjadi renungan serta tamparan bagi semua insan sepak bola tanah air bahwa pendewasaan diri dalam menyikapi kekalahan mutlak diperlukan.
Salah satu korban meninggal ialah seorang remaja putri berumur 25 tahun.
Ia adalah anak dari Siti Mariam, seorang ibu yang kini nampaknya akan membenci sepak bola.
Siti menjelaskan awalnya ia melarang sang anak pergi menonton bola di Kanjuruhan.
Wajar, iklim Liga Indonesia yang bobrok nan rawan kerusuhan membuat Siti khawatir.
"Sama saya sudah dilarang, enggak boleh," ujarnya dikutip dari WARTAKOTAlive.com pada Kamis (6/10/2022).
Namun sang anak tetap memaksa agar diizinkan.
"Itu kok maksa gitu loh, maksa terus sampai mau berangkat habis magrib,"
"Katanya nanti saya pulang pukul 22.30 WIB, katanya begitu," sambungnya.
Nyatanya pukul 22.30 WIB tak ada tanda sang anak pulang.