Kisah Nabi Muhammad Saat Lahir, Jin Kelimpungan Tak Bisa Curi Berita dari Langit

Sosok.ID - Kisah Nabi Muhammad diawali ketika ia lahir.

Kisah kelahiran Nabi Muhammad pun diwarnai berbagai peristiwa.

Salah satunya jin tak bisa mencuri kabar dari langit.

Kelahiran Nabi Muhammad kini diperingati umat Islam dengan Maulid Nabi.

Diketahui, Nabi Muhammad lahir pada 20 April 570.

Kelahiran nabi terakhir di dunia ini berdekatan dengan Tahun Gajah atau tahun ketika Ka'bah diserang oleh Abrahah.

Muhammad sendiri berasal dari salah satu subsuku Quraisy, yakni Bani Hasyim.

Suku tersebut cukup dihormati di Mekkah.

Berbagai peristiwa terjadi saat Rasulullah lahir.

Salah satunya, jin yang tak bisa mencuri kabar dari langit.

Hal itu diakui sendiri oleh kaum jin yang tertuang dalam Al-Quran surat Al-Jin ayat 8-9:

"Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya).

Tetapi sekarang siapa saja yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)."

Padahal, sebelum itu setan bisa dengan mudah mengintip berita dari langit.

Berita itu kemudian mereka sebarkan kepada juru ramal dan tukang sihir.

Namun, setelah Nabi Muhammad SAW lahir, Allah mengerahkan penjagaan penuh di langit.

Langit pun dijaga ketat oleh para malaikat.

Panah-panah api dilepaskan sehingga para jin tak bisa lagi mengintip kabar di langit.

Saat itu terjadi, para jin pun melapor kepada iblis.

Dengan sigap, iblis mengerahkan pasukannya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di dunia.

Kala itu, diketahui seorang bayi telah lahir di Kota Mekkah.

Bayi itu dikerumuni oleh Malaikat.

Ia tampak mengeluarkan sinar yang memancar hingga ke langit.

Para malaikat pun sibuk menyampaikan salam kepada panutan alam yang baru saja dilahirkan.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Guncang Langit karena Menangis Dengar Ucapan Sosok Ini

(*)