Imbasnya, pemain Arema FC dan Persebaya pun digiring oleh petugas keamanan ke ruang ganti.
“Makin banyak lagi yang masuk ke lapangan,” imbuh Rezqi.
Kondisi di Stadion Kanjuruhan semakin tidak kondusif, Rezqi melihat ada saling serang antara petugas keamanan dan suporter di jalur menuju ruang ganti pemain.
Menurut Rezqi, kondisi bernagsur kian rusuh hingga saling dorong,
“Ditertibkan aparat pakai pentungan, menendang-nendang suporter, mendorong dengan tameng juga. Kemudian suporter Arema mundur.”
“Kemudian ada lagi maju yang baru masuk lapangan, mengkoordinasikan dari Tribun Selatan dan Utara. Aparat kembali mundur di Tribun Selatan dan Tribun Utara (aparat) maju. Itu chaos banget,” katanya.
Sementara itu, melansir Kompas.com, laporan terbaru total jumlah korban jiwa akibat peristiwa kerusuhan itu sebanyak 129 orang, dua orang di antaranya anggota polisi dan sisanya suporter Arema FC, Aremania.
Turut berduka atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga: Kerusuhan Kanjuruhan Tewaskan Orang Tuanya, Sosok Bocah 11 Tahun Jadi Yatim Piatu dalam Semalam
(*)