Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tuntut Investigasi Sejarah Terkelam Sepak Bola Indonesia, 129 Tewas Usai Laga Arema FC vs Surabaya

Rifka Amalia - Minggu, 02 Oktober 2022 | 09:01
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022).
(KOMPAS.com/Suci Rahayu)

Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022).

"Tolong diedukasi terus para suporter, para penonton ini supaya bisa menjadi penonton sepak bola yang baik dan mendukung tim kesayangan dengan baik juga,” tambah dia.

“Saya minta untuk yang ada di Malang, tolong untuk segera kembali ke tempatnya masing-masing, dan bagi yang sedang dirawat segera sembuh dan pulih kembali.”

Dia juga mendesak agar dilakukan investigasi atas peristiwa yang menewaskan 129 orang tersebut, yang mana dua di antaranya merupakan anggota Polri.

“Tentu ini harus diinvestigasi, tidak boleh dibiarkan, ini harus kita investigasi, dan harus ini menjadi yang terakhir, karena ini korbannya besar,” tegas Zainuddin.

Sekedar informasi, tragedi Sradion Kanjuruhan merupakan tragedi paling memilukan sejak 58 terakhir.

Di masa lalu, 328 orang tewas dalam kerusuhan pertandingan Argentina dalam kualifikasi Olimpiade 1964 melawan Peru di Estadio Nacional, Lima, Peru. (*)

Baca Juga: Sosok Suami Disabilitas Syok Berat Saksikan Istri dan Anak Angkat Beradegan Ranjang, Ujungnya Mengerikan

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x