"Saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami saat kami melakukan autopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik,
tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api," terang Ade dikutip kanal YouTube KOMPASTV via TribunWow.com.
Ia menegaskan bahwa luka-luka yang dilihat oleh keluarga bukan disebabkan oleh kekerasan.
Luka-luka yang ada di tubuh Brigadir J dipastikan hanya berasal dari tembakkan.
"Semua tempat-tempat (lokasi luka) yang dari informasi keluarga yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana.
Kami bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api dari tubuh korban," tegasnya.
Seperti yang diketahui, Brigadir J tewas lantaran ditembak oleh Bharada E atau Bharada Richard Eliezer.
Bharada E sendiri menembak Brigadir J lantaran diperintah oleh Irjen Ferdy Sambo.
Irjen Ferdy Sambo pula yang menjadi otak dari pembunuhan Brigadir J.
Ia juga merancang skenario seolah-olah terjadi baku tembak di antara Bharada E dan Brigadir J.
Keduanya kini ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya.