"Tapi dengan terlibat dalam pekerjaan seks, kita bisa mendapatkan lebih dari 15.000 Rupee Sri Lanka (Rp 621.000) per hari. Meski tidak semua orang akan setuju dengan saya, namun inilah kenyataannya," ujar dia.
Sektor tekstil yang memburuk di tengah krisis ekonomi, rumah bordil dadakan semakin menjamur.
Tempat prostitusi itu kadang-kadang menyamar sebagai spa dengan kamar yang disekat hanya dengan tirai yang digantung.
Serta tempat tidur seadanya untuk melayani klien.
Dilansir dari News18, Kamis (21/7/2022), Telegraph Inggris juga sebelumnya mengutip lonjakan 30 persen dalam jumlah perempuan yang bergabung dengan industri seks di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo sejak Januari 2022.
Telegraph juga menyoroti bagaimana pergerakan kuat perempuan yang sebelumnya bekerja di industri tekstil dari pedalaman hingga Kolombo.
Baca Juga: Lepas Wig,Sosok Waria Viral usai Adu Jotos di Tengah Jalan Sampai Baju Compang-camping, Lawannya KO
(*)