"Waktu itu pernah ke psikolog. Lah, nangis ke psikolog 2 jam. Lama banget." terang Fuji.
"Ujung-ujungnya nangis juga, mungkin karena kalau di psikolog ditanyain jadi nangis."
"Lebih terbuka kali ya unek-uneknya," sambungnya.
Kini setelah bolak-balik konsultasi soal mentalnya, Fuji akhirnya memilih untuk tak menghiraukan omongan netizen.
Fuji juga sudah memasang filter di media sosialnya, agar komentar atau DM jahat dari netizen tak mengganggu batinnya lagi.
Aku sudah filter komen Instagram kayak kata-kata kasar." terangnya
"Jauh-jauh ya, toxic-toxic people. Di awal parah banget. Aku sudah matiin DM aku dari Januari, Udah ya gue capek bacanya," pungkasnya.
(*)