Seperti Uni Emirat Arab, Jerman, hingga Amerika Serikat.
Jika ada masalah dengan server dengan klien yang tersebar di banyak negara tersebut, ia cukup menyelesaikannya dari rumah.
Walaupun memiliki pekerjaan berpenghasilan fantastis, ruang kerja Nurrohman tampak sederhana.
Nurrohman bekerja di ruangan berukuran 3x3.
Alih-alih AC, Nurrohman memilih kipas angin sebagai penyejuk panasnya cuaca Yogyakarta.
Pemuda asal Kulon Progo, Yogyakarta yang kerja dari rumah sebagai ahli IT perusahaan Singapura.
Kendati memiliki pekerjaan mentereng, rupanya para tetangga sempat curiga pada Nurrohman.
Lantaran hanya bekerja di rumah, banyak yang mengira dirinya adalah seorang pengangguran.
Bahkan, tak sedikit yang menuding dirinya melakukan pesugihan.
Hal itu dikarenakan ia tak pernah terlihat bekerja tapi terus memiliki banyak uang.
Malahan ia bisa membangun dan memperluas rumah orang tuanya serta memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Tak hanya itu saja, Nurrohman juga memasang internet di beberapa titik di rumahnya agar bisa diakses para tetangga secara gratis.