Sosok.ID - Pernikahanmemang salah satu momen yang dinantikan oleh banyak pasangan kekasih di seluruh penjuru dunia.
Bahkan tak jarang banyak yang sampai mempersiapkan segala macam hal untuk menyambut momen acara pernikahan.
Bukan tanpa alasan, lantaran tak sedikit yang berpendapat pernikahanmemang menjadi momen penting yang bisa saja dilewati sekali seumur hidup.
Namun siapa sangka, bila upacara pernikahanjustru menjadi momen buruk yang tak terlupakan bagi salah satu pasangan pengantin?
Hal itu dialami oleh seorang pengantin perempuan di hari pernikahannya hingga kisahnya viral di media sosial.
Bagaimana tidak? pengantin wanita tersebut harus merasakan sikap kasar sang suami yang baru saja menikahinya.
Melansir dari Tribunnews.com, seorang pengantin pria di Uzbekistan memukul kepala istrinya saat acara pernikahan masih berlangsung.
Lebih menyedihkan lagi, pemukulan tersebut terjadi di atas pelaminan tepat di hari pernikahan mereka.
Insiden tersebut bermula ketika pasangan itu mengikuti permainan membuka bungkus permen yang diselenggarakan oleh tamu pernikahan.
Pengantin pria menyerang istrinya diduga karena dia kalah dan sang istri menang dalam permainan.
Aksi pemukualan tersebut terekam kamera ponsel dan videonya tersebar luas hingga viral di media sosial.
Rekaman itu menunjukkan mempelai wanita tampak tertekan oleh serangan pengantin pria, saat tepuk tangan meriah menyambut kemenangannya.
Dikutip dari Channel News Asia, insiden itu terjadi di wilayah selatan Surkhandaryo pada 6 Juni.
"Pengantin pria yang marah memukul kepalanya," kata komite pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Rabu (15/6/2022) malam.
Pernyataan itu menambahkan bahwa polisi telah berbicara dengan pasangan itu dan orang tua mereka.
Jaksa negara bagian Uzbekistan mengatakan bahwa pengantin pria didakwa dengan "hooliganisme kecil".
Hooliganisme adalah perilaku mengganggu atau melanggar hukum seperti kerusuhan, bullying, dan vandalisme.
Adapun pengantin pria terancam didenda atau menghabiskan maksimal 15 hari dalam tahanan jika terbukti bersalah.
Sebuah komite terpisah di majelis tinggi legislatif Uzbekistan mengatakan pengantin pria telah meminta maaf kepada mempelai wanita dan menyatakan penyesalannya atas tindakannya.
Permintaan maaf tersebut disampaikan pada sidang lingkungan tentang kekerasan yang dihadiri oleh para tetua komunitas dan kerabat pasangan itu.
"Pada hari yang sama, kedua mempelai berdamai dan kini tinggal bersama," kata panitia.
Saida Mirziyoyeva, putri Presiden Shavkat Mirziyoyev dan seorang pemain berpengaruh di kancah media negara itu, menyebut tindakan pengantin pria "menjijikkan" dalam sebuah unggahan Facebook.
"Kita tidak boleh tinggal diam tentang kasus-kasus seperti itu, kita tidak boleh berpura-pura bahwa itu hanya satu kali," kata Mirziyoyeva.
"Inilah mengapa kita membutuhkan pendidikan yang membuka cakrawala dan menjadikan perempuan mandiri dan kuat."
(*)