"Paspor aku ditahan sampai 15 hari, handphone aku ditahan juga 2 hari."
"Saya bilang, 'kamu maunya gimana', dia bilang 'Aku maunya kamu diam-diam di sini' aku bilang gak bisa karena kondisi anak sudah seperti ini," ujar Rohimah.
Tak tahan lagi, Rohimah akhirnya pergi tinggalkan suami, pulang ke Indonesia.
Diungkap Rohimah, kabar dari anak-anak di telepon membuat jantungnya bak copot.
Betapa tidak, baru ditinggal beberapa bulan, anak-anaknya sudah kekurangan uang.
Padahal, sebelum pergi ia sempat menitipkan anak-anak pada mantan suami, Kiwil.
Namun dari kabar yang ia terima di telepon, anak-anak sampai makan nasi dengan kerupuk.
"Pada saat itu aku mulai ditelepon anak-anak tanggal 4 April eh 5 April, pokoknya udah dapat puasa tiga hari."
"Awil bilang 'Bun kita udah enggak megang duit' lho emang duit yang dari bunda kemarin udah habis semua? 'Ya tahu sendiri lah bun begini begini, kayaknya nanti kita sahur cuma nasi sama kerupuk'," terang Rohimah.
Seolah kurang cukup, putranya juga kena masalah di sekolah hingga Rohimah dihubungi guru sekolah.
Menurut sang guru, pihak sekolah sudah coba menghubungi Kiwil, namun tak ada respon.