Follow Us

Wafat di Usia 86 Tahun, Kisah Kesederhanaan Sosok Buya Syafii Maarif yang Patut Diteladani

Rifka Amalia - Jumat, 27 Mei 2022 | 12:40
Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif
PWMU.CO

Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif

"Buya selalu merasa tidak enak dan tidak mau merepotkan teman-teman MI (Maarif Institute), terutama supir MI, karena hari Sabtu adalah hari libur. Padahal di MI ada sistem lembur dan supir MI disiap-sediakan untuk mengantar-jemput Buya kapan pun," kata Darraz.

Bukan itu saja, Buya Syafii pernah tertangkap kamera sedang mengayuh sepedanya di jalanan perumahan.

Buya Syafii memang kerap menjalani aktivitas dengan bersepeda. Termasuk ketika pergi ke pasar, membeli obat, membeli listrik, dan bahkan untuk pergi ke bank.

Kolega Buya Syafii, Erik Tauvani, pernah berkata bahwa Buya Syafii memang terbiasa menggunakan sepeda.

"Buya naik sepeda itu biasa, orang yang melihat sekali kan heran padahal itu keseharian Buya, bagian dari olahraga. Itu bukan pencitraan dan bukan sesuatu yang besar, karena bagi Buya itu kesehariannya," kata Erik, 31 Mei 2020.

Buya Syafii pun selalu menolak diperlakukan istimewa. Termasuk ketika mengantre obat di rumah sakit, bank, mengurus paspor, dan hal-hal lain yang sebenarnya dapat memudahkannya.

Buya Syafii Maarif saat mengantre di RS PKU Muhammadiyah
Facebook

Buya Syafii Maarif saat mengantre di RS PKU Muhammadiyah

"Intinya Buya merasa semua sama, semua orang punya hak yang sama. Kultur egaliternya itu sangat kuat sehingga kalau ngantri Buya mengantre sesuai dengan nomor, tidak mau melewati," kata Erik.

Suatu ketika, saat istrinya sakit, RS PKU Muhammadiyah menggratiskan Buya Syafii membayar biaya pengobatan, namun ia menolak.

"RS PKU tidak mau menerima uang (Buya), tapi akhirnya beberapa waktu kemudian istrinya dengan Buya menyumbangkan sekian untuk pembangunan di PKU," kata Erik.

Kesederhanaan yang ditunjukkan oleh pria kelahiran 31 Mei 1935 itu menjadi teladan bagi warga, khususnya warga Muhammadiyah.

"Kesederhanaan, kesahajaan dan sikap untuk tidak mau bergantung pada orang lain serta kemerdekaan jiwa manusia sepuh ini menjadi satu bentuk keteladanan yang harus ditiru, setidaknya bagi kami anak-anak ideologisnya," tutur Direktur Eksekutif Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest