Bahkan, ketika istirahat di kamar tersebut, Angie jadi teringat akan kematian.
"Aku merasa 'Ya Allah beginikah rasanya mati' gitu kan," ujarnya.
Saking sempitnya, kamar tersebut dianggap Angie bak liang lahat.
Suasa kamar yang sepi semakin membuat Angie merasa seperti di dalam kubur.
"Aku dapat kamar A3 kamar aku kayak benar-benar di liang kubur, jadi ngerasa 'Ya Allah sepi sekali ya, kalau nanti kita berpulang kepada Allah SWT dan orang-orang enggak melihat kita'.
Belum teman-teman kita tanah, cacing, dan sebagainya gitu," ungkap Angelina Sondakh.
"Betapa busuknya sebenarnya badan kita ini," imbuhnya.
Kendati demikian, Angie berhasil melewati itu semua berkat satu kunci yang menjadi sumber kekuatannya.
"Untung ada hati, hati ini nanti akan bertemu dengan Allah, bertemu dengan sang Khaliq itu harus kita pelihara," ujar Angelina Sondakh.
"Sehingga itu jadi titik balik aku untuk ya udah aku mengatakan bahwa aku begini-begini, aku lebih ingin supaya Allah melihat dan menilai aku saja."
"Orang mau cancel aku, orang mau hina aku, aku tetap menghargai," tandasnya.