"Karena nasabnya kan jelas sebetulnya dari ibunya, dari anak perempuannya, kemudian cucunya," sambungnya.
Djamaludin Koedoeboen bahkan menilai bahwa keputusan hakim dipengaruhi oleh masyarakat dan netizen di media sosial.
"Cuman kan kalau kita baca dari amar putusan itu pertimbangan-pertimbangan lebih ke pertimbangan sosiologis," ujar Djamaludin.
"Berarti ada pengaruh-pengaruh dari luar, misalnya netizen atau masyarakat lah, kami menduga seperti itu."
"Sehingga kemudian majelis hakim berpendapat dan memutuskan seperti itu," tuturnya.
Di sisi lain, Faisal mengaku kecewa dengan keputusan Doddy Sudrajat yang mengajukan banding atas hasil sidang beberapa waktu lalu.
Karenanya Faisal masih merasa enggan berbaikan dengan sang besan.
"Boleh dibilang nggak habis pikir juga, kenapa saya nggak habis pikir, kemarin sebelum keputusan pengadilan itu Pak Doddy di berita mengatakan akan legowo," kata Faisal.
"Tetapi setelah berjalannya waktu, setelah keluar keputusan, ternyata sekarang banding," keluh Haji Faisal.
"Nah itu tentu membuat saya bertanya-tanya apakah seperti ini aja, setiap kata-kata, hari ini tempe, besok kedelai, atau hari ini kedelai, besok tempe."
"Kadang-kadang saya merasa bingung untuk menanggapinya," tandas Faisal. (*)