Dikutip Kompas.com dari Hindustan Times, pernikahan paksa ini dialami oleh seorang gadis remaja di Shivalal, Thanda, India pada Februari 2019 silam.
Lantaran tak ingin dinikahi paksa, gadis remaja ini kabur ke rumah kerabat.
Tak tahu lagi bagaimana keluar dari perjodohan tersebut, sang gadis mencoba untuk bunuh diri dengan melompat dari menara tangki air.
Melansir pemberitaan Hindustan Times, beruntung saat kejadian warga kampung berhasil menghentikan aksinya.
Warga kampung yang prihatin membawa gadis remaja ini ke tokoh setempat kemudian melapor ke Pusat Pengembangan Anak Terpadu (ICDS).
Oleh petugas ICDS, calon pengantin muda ini dibawa ke kantor polisi untuk melapor.
Dari keterangan, diketahui bahwa calon pengantin masih berusia 15 tahun dan seorang siswi kelas 10 di sekolah negeri Motakonduru.
Dua tahun sejak kepergian kedua orang tuanya, gadis remaja ini tinggal bersama paman dan bibinya.
Namun beberapa bulan belakangan, pamannya mendesak sang keponakan untuk menikahi seorang pria beristri bernama Yadaiah.
Jarak usia antara gadis remaja ini dengan calon suaminya sekitar 38 tahun.
Gadis tersebut juga dilaporkan telah dilarang ke sekolah sejak beberapa hari terakhir.
"Karena tidak tahan dengan perlakuan dan pelecehan yang diterimanya, gadis itu memilih kabur dari rumah pamannya dan pergi ke rumah kerabat di Shivala Thanda, di mana dia kemudian mencoba bunuh diri," kata wakil inspektur kepolisian Alair, Venkat Reddy.