"Sepuluh tahun penantian ya," sahut Angelina Sondakh.
Penantian dan perjuangannya disebut berdarah-darah, Angelina Sondakh pun tak menyangkal hal tersebut.
"Berdarah-darah ya sis," kata Maia.
"Bukan berdarah-darah," jelas Angie.
"Apa istilahnya yang lebih lebay lagi," kata Maia Estianty.
"Di medan perang, berdarah-darah udah mau lumpuh, udah mau mati, untung lo datang," kelakar Angie disambut tawa Maia.
Mengingat kebaikan sahabatnya yang tak pernah putus, Angelina Sondakh pun mengaku sangat berterima kasih.
Wanita yang akrab disapa Angie itu menganggap Maia sebagai salah satu sosok penting dalam hidupnya.
"Kali ini saya berterima kasih pada orang yang saya anggap penting sekali untuk saya, I say thank you, Maia Estianty," tutur Angelina Sondakh.
"Karena apa, Maia ini yang paling setia ngebesuk aku sampai di detik-detik aku mau bebas. Artinya sebelum covid," tambahnya.
Menurut Angie, ibunda Al El dan Dul ini sangat giat mencari informasi untuk bisa terus menjenguknya.
"Dia paling getol nyari tahu 'Aduh aku bisa datang kapan ke Angie ya, semua petugas dihubungi, kayaknya dia intel lapas gitu loh," terang Angelina Sondakh.