Gus Miftah menyadari bahwa Atta Halilintar memiliki kemampuan finansial untuk mewujudkan pesantren impiannya.
Hanya saja, karena Atta tak terlalu paham ilmu pesantren, maka menurutnya sangat penting untuk melibatkan sosok-sosok berpengalaman.
"Atta punya pengaruh, dia punya harta, walaupun mohon maaf, dalam tanda kutip dia tidak punya ilmu pesantren," ujar Gus Miftah.
"Artinya apa, mereka harus kerja sama dengan yang tahu pesantren," kata dia.
Menurut Gus Miftah, salah memilih pengurus akan berdampak negatif bagi para santri dan santriwati di dalamnya.
"Jangan salah pilih orang, karena yang jadi korban itu biasanya santrinya," tutup Gus Miftah. (*)