"Ketika kita beritahu, dia kooperatif dan mau melaksanakan apa yang mesti diperbaiki, ya kita pandu."
Karena itu, pihaknya meminta agar kata-kata penyitaan itu tak lagi digunakan.
Sebab hal itu bisa mempengaruhi psikis Gala di masa depan.
Juga semakin memperburuk hubungan dua keluarga yang sedang berseteru.
"Saya kira soal sita menyita itu agak berlebihan ya, saya kira ini cenderung menciptakan kekerasan psikis pada masa depannya si anak yatim ini," tutur Salahuddin Yahya.
"Saya kira kita jangan terlalu banyak menggunakan kosa kata itu, itu tidak menyejukkan, itu membangun jarak untuk rekonsiliasi pada pihak-pihak yang tidak sepaham pada peristiwa ini."
(*)