Sosok.ID - Nasib nahas dialami pasangan sejoli ini.
Niat bawa mobil jauh-jauh ke hutan agar bisa bermesraan lebih leluasa, sejoli ini malah meregang nyawa.
Saat sedang asyik hubungan suami istri, sejoli ini jadi korban begal sekelompok preman di dalam hutan.
Jika sudah dikuasai nafsu, sepasang sejoli bakal halalkan segala cara untuk bisa bermesraan.
Demi keleluasan mesra-mesraan tanpa gangguan, hutan jadi salah satu jawaban.
Sayangnya, tidak selamanya hutan aman dari marabahaya.
Niat ingin mesra-mesraan di hutan tanpa gangguan, pasangan sejoli ini malah temui mautnya.
Dilansir dari Surya Malang, kejadian nahas dialami sepasang kekasih di Ukraina pada 9 Desmber 2019 lalu.
Pasangan tersebut bernamaYury Beznizchenko (44) dan kekasihnya Alla Vitryak (40).
Yury Beznizchenko dan kekasihnya awalnya ingin bermesraan tanpa ada gangguan dari siapapun.
Demi mendapatkan keleluasaan,Yury Beznizchenko mengendarai mobilnya hingga jauh ke dalam hutan di dekat desaGutryvka, Ukraina.
Sayang, belum sempat bermesraan dengan sang kekasih, mobil Yury Beznizchenko diserang sekelompok preman.
Pasangan perampok Gennady Andreev (39) dan Ruslan Klemenchuk (36) langsung menyerangYury Beznizchenko dan kekasihnay saat mereka hendak lakukan hubungan suami istri.
Dari pengakuan salah satu preman,Gennady Andreev, ia langsung menembak korban pria di kepala.
Kemudian ia menodong korban wanita dan merampas perhiasannya sebelum akhirnya menembaknya juga.
Juru bicara polisi Ruslan Biryukov mengatakan kedua korban sempat memohon-mohon agar tidak dibunuh.
NamunGennady Andreev dan rekannya mengabaikan permohonan tersebut.
Dari olah TKP diketahui pasangan preman ini juga mengubur kedua korbannya dalam kondisi hidup-hidup.
"Korban ditembak dan dikubur hidup-hidup oleh pelaku. Mereka tewas dalam keadaan berpegangan tangan saat dikubur," ungkap Biryukov.
Aksi keji yang dilakukan kedua preman ini terendus ketika salah satu dari mereka menjual spare part mobil korban di internet.
Dalam persidangan yang digelar 2 Desember lalu, atas kejahatan yang telah dilakukannya, Andreev dijatuhi penjara seumur hidup.
Sedangkan Klemenchuk mendapat vonis 12 tahun untuk kejahatan yang mereka lakukan di tahun 2016 tersebut.
(*)