Untuk lebih meyakinkan, ia juga memamerkan gaya hidup mewahnya dengan jet pribadi.
Begitu korban termakan jebakannya, Abdul meminta para korban mengirimkan foto mereka yang memakai sepatu hak tinggi.
Dia juga meminta mereka untuk memberikan foto yang lebih vulgar dan setelahnya ia mulai menanyakan kehidupan pribadi korban.
Menurut dokumen pengadilan, permintaan Abdul kepada para korbannya semakin sakit dan bejat, salah satunya memaksa korban untuk memfilmkan self-harm atau menyakiti diri sendiri.
Lebih mengerikan lagi, Abdul juga menanyakan apakah korban memiliki anak kecil atau tidak.
Dia juga memaksa mereka untuk mengirim video mereka menganiaya anak-anaknya, beberapa bahkan masih berusia 8 bulan.
Untuk meyakinkan para korban agar merekam video penyiksaan anak, pemuda ini sering mengirim tangkapan layar palsu tentang dirinya yang mentransfer uang dalam jumlah besar seperti £158.000 (sekitar Rp 3 miliar).
Jika korban menolak melecehkan anak atas permintaan Abdul, ia mengancam akan mengirimkan foto-foto sebelumnya kepada keluarga dan rekan mereka.
Setelah mendapatkan video pelecehan anak yang bejat yang dikirim oleh korban, Abdul akan menjualnya ke pedofil di seluruh dunia.
Hasilnya akan diubah menjadi kartu hadiah Amazon yang kemudian digunakan Abdul untuk membeli barang elektronik dan menjualnya secara tunai.