Sang putri sulung pun memaafkan ibundanya dan menguatkan Nia.
"Pada saat itu anak saya bilang, ''It's okay, Mama. Yang penting Mama sudah tahu' itu yang saya ingat yang mulia," ungkapnya.
Nia Ramadhani menyebutkan, saat ditangkap di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, ia menangis dan menyesal.
"Saat petugas ke rumah saya, saya hanya bisa menangis. Sampai dibawa ke kantor polisi dan menjalani pemeriksaan, saya terus menangis karena menyesal," ujar Nia Ramadhani.
Diberitakan sebelumnya, Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat menangkap Nia Ramadhani di kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (7/7/2021) pukul 15.00 WIB.
Polisi awalnya mengamankan supir Nia Ramadhani, ZN.
Dari ZN, polisi mengamankan barang bukti sabu seberat 0,78 gram yang diakuinya milik Nia dan Ardi Bakrie.
Kemudian, polisi menangkap Nia Ramadhani didalam rumah. Ketika digeledah, polisi mengamankan alat hisap sabu alias bonk.
Dari keterangannya, Nia Ramadhani mengakui dirinya sering mengonsumsi sabu bersama dengan sang suami, Ardi Bakrie.
Kemudian, Nia Ramadhani dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat. Setibanya di kantor polisi, Nia menghubungi Ardi Bakrie bahwa dirinya ditangkap polisi.
Selanjutnya, pada Rabu malam tepatnya pukul 20.00 WIB, Ardi Bakrie datang ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk menyerahkan diri. Hasil tes urin Ardi, Nia Ramadhani, dan ZN positif mengandung sabu atau metaphetamine.