Beberapa orang kemudian datang untuk menghalangi dan membujuk sang suami untuk menaruh pisaunya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, sang suami sudah kepalang emosi melihat kelakuan istrinya dan pria selingkuhan.
"Lepaskan. Panggil polisi untuk datang ke sini untukku," kata sang suami kepada orang-orang yang mencoba menghalanginya.
Dia kemudian mengalihkan pandangannya ke istrinya dan berkata, "Kamu bilang kamu tidak melakukan hal seperti itu."
Setelah itu, sang suami menelepon orang yangdipanggilnya sebagai bibi istrinya dan menunjukkan apa yang telah diperbuat keponakannya itu.
Sambil menelepon, sang suami terus mengutuk dan menunjuk istrinya dan pria selingkuhan dengan pisau dan tongkat.
"Mereka tidur bersama tetapi mengaku tidak melakukan apa-apa. Aku sangat menahan diri.
Sudah kubilang, hampir 200km aku datang ke sini, aku tidak bilang padanya supaya aku bisa melihat sikapnya.
Aku pergi ke sini, dia menyuruhku kembali, aku memaksanya untuk membuka pintu, dan aku mendapati 1 laki-laki dan 1 perempuan tidur di kamar ini," seru sang suami emosi.
Pada titik ini, tampaknya kepahitan telah mencapai klimaksnya, sang suami memegang tongkat besi dan mencoba menyerang istri dan pria selingkuhan.
Orang-orang yang ada di situ bergegas untuk menghentikannya. Namun, tidak jelas bagaimana kelanjutan dari peristiwa itu karena dipotong.