“Contoh kayak gue dulu kan gue tahu lagi jatuh, aku hipnoterapi. Aku merasa ada yang salah,” kata Maia Estianty.
Ironisnya, sekalipun ada orang yang meninggal di depan matanya, Maia Estianty tetap tak bisa merasakan sedih.
“Aku kenapa ya pada saat itu enggak bisa menangis ya."
"Lihat orang meninggal di depanku, kayak enggak ada hati."
"‘Oh mati, ya biarin aja’."
"Jadi kayak enggak ada perasaan,” cerita Maia Estianty.
Menyadari ada yang keliru, Maia Estianty lantas mendatangi psikolog dan menjalani terapi.
“Jadi pada akhirnya aku konseling ke psikolog, terapi."
"Dan aku menyadari punya kekurangan, ‘gue kayaknya butuh nih’,” ujar Maia Estianty.
Dia lebih lanjut mengatakan, bahwa tidak ada salahnya merasa memiliki gangguan mental.