Sayang, hal yang harusnya menjadi kebanggaan ini ternyata menjadi boomerang bagi Indomie juga, lantaran begitu terkenal sampai menjadi alat tukar untuk hubungan tidak senonoh.
Hal ini terjadi di Ghana, terkuak dalam acara dialog nasional mengenai kekerasan berbasis gender dan seksual di tengah pandemi Covid-19.
Dialog yang diadakan STAR-Ghana Foundation itu mengundang pakar gender dan ketenagakerjaan Bashiratu Kamal, ia memaparkan temuannya tentang lonjakan kehamilan para remaja.
Wabah Covid-19 membuat kemiskinan meningkat, sampai-sampai banyak gadis muda dipaksa untuk berhubungan intim.
Nah, para pria hidung belang menggunakan bahan pokok seperti mie instan Indomie, beserta uang dan kartu kredit untuk dijadikan alat tukar hubungan intim.
"Dalam beberapa kasus, 'seks transaksional' ini justru mendapat dorongan dari orangtua si perempuan agar mereka mendapatkan makanan," jelas Kamal.
Naas, ada orangtua yang mendorong putrinya agar bisa mencukupi kebutuhan hariannya melalui hubungan seks tersebut.
Dilansir World of Buzz Jumat (25/12/2020), Kamal memaparkan orangtua korban tidak bekerja dan hanya berada di rumah saja selama wabah.
"Mereka perlu sesuatu untuk bertahan hidup. Karena itulah, mereka harus melakukannya demi mendapatkan uang," papar si pakar dalam dialog itu.