Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Intelijen AS Ketar-Ketir, China Berpotensi Besar Dominasi AI, Dongkrak Keunggulan Militer

Rifka Amalia - Sabtu, 23 Oktober 2021 | 20:43
Militer China
(eng.chinamil.com.cn/ Foto oleh Feng Cheng)

Militer China

Sosok.ID - Ambisi Beijing dalam teknologi canggih dapat memberikan keunggulan dalam perawatan kesehatan dan sektor vital lainnya di Amerika Serikat, Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional AS mengatakan pada hari Jumat.

Dikutip dari Al Jazeera, pejabat Amerika Serikat mengeluarkan peringatan baru pada hari Jumat (23/10/2021) tentang ambisi China dalam kecerdasan buatan (AI) dan berbagai teknologi canggih yang pada akhirnya dapat memberi Beijing keunggulan militer yang menentukan dan kemungkinan dominasi atas perawatan kesehatan dan sektor penting lainnya di AS.

Peringatan itu mencakup upaya baru untuk memberi tahu eksekutif bisnis, akademisi, dan pejabat pemerintah lokal dan negara bagian tentang risiko menerima investasi atau keahlian China di industri utama, kata pejabat di Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional.

Baca Juga: Joe Biden Makin Galak! Tegaskan Siap Bantai China Jika Perang Panas Meletus!

Sementara pusat tidak bermaksud untuk memberitahu para pejabat untuk menolak investasi China, itu akan mendorong upaya untuk mengontrol kekayaan intelektual dan menerapkan langkah-langkah keamanan.

Badan-badan keamanan nasional di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden membuat dorongan publik yang agresif terhadap China, yang oleh beberapa pejabat disebut sebagai ancaman strategis terbesar bagi AS.

Pemerintahan Biden secara bersamaan mencoba meredakan beberapa ketegangan dengan Beijing sejak pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump dan mencari titik temu dalam perdagangan dan perubahan iklim.

Baca Juga: Laut China Selatan Terus Kebakaran, Filipina Naik Pitam Kapal-kapalnya 'Diserang' China

Beijing telah berulang kali menuduh Washington menyebarkan ketakutan tentang niatnya dan menyerang intelijen AS atas penilaiannya terhadap China, termasuk tuduhan bahwa para pemimpin China telah menyembunyikan informasi penting tentang pandemi virus corona.

Di bawah Presiden Xi Jinping, pemerintah China telah menyatakan tujuannya untuk menciptakan teknologi yang menguntungkan dalam robotika dan bidang lain dalam rencana yang dikenal sebagai “Made in China 2025”.

Departemen Kehakiman AS dalam beberapa tahun terakhir telah mengembalikan beberapa dakwaan yang menuduh pencurian informasi sensitif AS atas nama China, termasuk penelitian vaksin dan teknologi kendaraan otonom.

Baca Juga: Senjata Hipersonik Berkemampuan Nuklir Milik China 'Itari' Bumi 2 kali, ASMerindingKetakutan

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x