Ini karena dia selalu teringat perjalanan cinta mereka, perjuangan sulit untuk dapat bersatu.
"Gue merasa kalau gue ini gagal memberikan yang terbaik untuk anak-anak gue," kata Celine.
"Dan every memory itu, janji gue di altar, gimana cara gue memperjuangkan kisah cinta gue dengan dia pada saat itu, itu ke flashback semua dan pasti gue sedih. Manusiawi nggak sih gue sedih?," lanjutnya.
Sadar dirinya kerap menangis di depan kamera, Celine tak ingin orang salah memahami.
Dia menangis bukan karena perilaku Stefan, melainkan karena kenangan-kenangan yang pernah mereka lewati bersama.
Ia pun sadar mungkin orang akan melihatnya bersikap berlebihan atau drama, tapi menurut Celine, hanya orang-orang yang pernah ada di posisi dia yang bisa lebih memahami perasaanya saat ini.
Baca Juga: Tukul Arwana Belum Bisa Bicara dengan Normal
"Mungkin lu enggak ngerti apa yang gue rasain, tapi setiap orang, mungkin yang sudah merasakan apa yang gue rasain ini, mereka mungkin akan mengerti," tutur Celine.
"Begitu ketok palu di hari H, sah, tok, sah menjanda, berpisah, itu atmosfernya luar biasa. Sekuat apapun orang, pasti nangis, nggak mungkin nggak," tutupnya.
(*)