"Aurel yang beri aku dorongan untuk enggak boleh menyerah (pada) hidup, dia senyum, dia enggak pernah mengeluh," kenang Anang Hermansyah.
Di usia sebelia itu, Aurel Hermansyah berusaha sekuat tenaga jadi penyemangat untuk tutupi luka batin ayahnya.
Padahal Anang Hermansyah tahu, batin putri kecilnya juga menderita akibat perceraian.
"Tapi aku tahu, dia kehilangan sosok ibu. Meski melihat, dia nggak tahu perkaranya (perceraian) apa. Batin dia juga pasti berat," lanjutnya.
Namun, Aurel tetaplah Aurel, tak sekalipun kakak Azriel Hermansyah itu mengeluh.
Ini yang pada akhirnya membuat Anang Hermansyah bulat mendedikasikan seluruh hidupnya untuk anak-anak.
"Dia enggak merasa sedih. Ketawanya dia, kuatnya dia, buat gue berani melawan keadaan seberat apapun buat mereka," pungkas Anang Hermansyah.
(*)