Setelah pesawat tersebut satu tahun transit, ia akan mencapai targetnya, yakni Dimorphos.
Dimorphos merupakan asteroid seukuran stadion yang mengelilingi asteroid yang jauh lebih besar yang dikenal Didymos.
Misi pesawat ruang angkasa DART yang seukuran mobil dan beratnya sekitar 3 ton ini akan menabrak asteroid dengan kecepatan 4 mil per detik (6,5 km/detik).
Bila sesuai dengan rencana, orbit Dimorphos selama 12 jam di sekitar Didymos akan berubah setiap menit.
Dalam studi MIT, Tom Statler yang merupakan ilmuwan dari kantor pusat NASA di Washinton, DC menjelaskan bahwa mereka ingin menghindari bencana alam yang benar-benar menghancurkan.
Para ilmuwan telah melakukan studi signifikan tentang apa yang diharapkan dari perubahan lintasan Dimorphos ini.
(*)