“Kita perlu menyadari bahwa ini (serangan militer Rusia di Estonia) mungkin memang terjadi di tahun-tahun mendatang,” jelas Martin Herem, komandan Pasukan Pertahanan Estonia mengatakan dalam sebuah wawancara pada Jumat malam.
"Tujuan Rusia kemungkinan bukan untuk menduduki kita - ia tidak ingin mendapatkan kendali melalui pendudukan, tetapi menikmati ketidakstabilan dan pengaruh melalui ketidakstabilan," katanya seperti dikutip kawat berita BNS.
Manuver diadakan setiap empat tahun, tetapi latihan tahun ini telah dilihat sebagai sinyal khusus dari dukungan Rusia untuk Belarus dan pemimpinnya Alexander Lukashenko, yang telah dikucilkan oleh Barat karena menindak perbedaan pendapat.
Rusia melihat Belarus sebagai penyangga penting yang strategis di wilayah baratnya.