Sosok.ID - Calon pengantin pria ini benar-benar kehabisan akal.
Di detik-detik jelang pernikahannya, pengantin pria ini dilaporkan mencuri sebuah speaker.
Jadi maling mungkin satu-satunya yang terpikirkan sang calon pengantin pria sebagai jalan keluar.
Jika harus dipenjara sebelum mengucap ijab, sang calon pengantin pria sudah siap.
Ya, semua orang tahu, menikah memang sebuah langkah yang besar.
Dibutuhkan pemikiran matang-matang dari pasangan pentantin sebelum terjun ke dunia pernikahan.
Tak heran banyak orang yang berpikir dua kali jika ingin menikah.
Termasuk calon pengantin pria ini.
Melansir pemberitaan Oddity Central via Surya Malang, Kamis (9/9/2021) calon pengantin bernama Chen, Shanghai, China baru saja ditangkap pihak kepolisian.
Calon pengantin pria ini tertangkap CCTV mencuri sebuah speaker bluetooth senilai Rp 4,2 juta di toko elektronik.
Dalam rekaman CCTV, Chen sama sekali tidak memperlihatkan gelagat sembunyi-sembunyi seperti seorang maling.
Sebaliknya, Chen justru terang-terangan membawa speaker dan bergerak seolah memang sengaja ingin terekam CCTV.
Pihak kepolisian pun curiga dengan ulah Chen.
Usut punya usut, rupanya aksi nyolong speaker ini adalah salah satu usaha Chen untuk menghindari pernikahan.
Dengan statusnya sebagai maling, Chen berharap calon mertua bakal malu dan mengagalkan pernikahannya.
Chen sebenarnya mencintai calon pengantinnya.
Namun mendekati hari pernikahan, Chen tetiba ragu dengan keputusan hidup bersama dengan ikatan pernikahan.
Chen ingin memutuskan sang calon istri, namun tidak tega mematahkan hatinya.
Menjadi maling pun dianggap Chen sebagai satu-satunya cara sabotase pernikahannya sendiri tanpa harus sakiti hati calon istri atau mertua.
“Pacar saya ingin menikahi saya, tetapi saya tidak ingin menikahinya." kata Chen seperti dikutip media Tiongkok.
Menurut media Tiongkok, Chen memang ditangkap polisi, namun ada kemungkinan tak akan dipenjara lantaran kasusnya terlalu ringan.
Meski begitu masih belum diketahui apakah rencama Chen sabotase pernikahannya sendiri ini berhasil atau tidak.
(*)