Paginya sempat naik lagi, tapi turun karena langsung (minum) paracetamol saat itu," katanya.
Merasa ada yang salah apalagi saat itu ia mengalami vertigo, Deddy pun ke rumah sakit.
Namun karena kondisi saturasi oksigennya masih tinggi ia diperbolehkan pulang.
Dua hari kemudian dia mengalami gejala yang sama dan kembali memeriksakan dirinya di rumah sakit namun kondisi paru-parunya memburuk hingga harus dirawat.
"Keadaannya masuk dalam kondisi badai sitokin.
Saya agak kaget karena setahu saya badai sitokin ini ngebuat orang meninggal," ujarnya.
Ia pun tak diperbolehkan pulang dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Kondisinya pada saat itu panas, demam, badan sakit semua, dan kecewa karena saya tidak menyangka orang seperti saya bisa seperti itu.
Dan badai sitokin ini adalah masa kritis, dimana hidup atau mati.
Itu yang sebenarnya terjadi makanya saya harus hilang pada saat itu," pungkasnya.