Sosok.ID - Bilqis Khumairah adalah prioritas Ayu Ting Ting.
Bilqis Khuimarah pula yang jadi alasan Ayu Ting Ting ngotot cari suami mapan.
Tak tanggung-tanggung, Ayu Ting Ting berkelakar cari suami yang mampu beri mahar sebesar Rp 5 miliar.
Nyatanya, soal mahar Rp 5 miliar itu, Ayu Ting Ting tak sepenuhnya bercanda.
Ayu Ting Ting memang mencari calon suami yang kaya raya.
Bukan untuk dirinya, melainkan untuk kesejahteraan sang anak, Bilqis Khumairah.
Terlebih lagi selama ini Ayu Ting Ting selalu manjakan Bilqis Khuimarah hidup dalam kemewahan.
Tidak heran bila mapan pada akhirnya jadi salah satu kriteria yang begitu diharapkan Ayu Ting Ting dari calon suami.
Ayu Ting Ting mengakui, ucapannya soal mahar Rp 5 miliar hanya guyonan belaka.
Namun entah bagaimana, oublik menganggap ucapan Ayu Ting Ting terlalu serius.
"Nah, ini sempat ramai nih, gara-gara bercandaan sebenarnya," kata Ayu dikutip dari YouTube Atiek Nur Wahyuni, Jumat (20/8/2021).
"Saya trauma aja gitu, kayaknya sekarang saya kalau nyari itu harus yang (pendapatannya) di atas saya,"
"Bercandaan kita sebenarnya, Bu. Cuma kan kadang orang nanggepinnya terlalu serius," imbuhnya.
Namun, meski mengaku hanya bercanda, ucapan Ayu Ting Ting itu sepenuhnya benar.
Diakui sang biduan, ia memang mengharapkan calon suami yang mapan.
Pasalnya, bagi Ayu Ting Ting, kesejahteraan Bilqis Khumairah adalah prioritas nomor satu.
Selama ini, motivasi Ayu Ting Ting kerja keras peras keringat adalah untuk memanjakan Bilqis Khumairah.
Ayu Ting Ting juga punya rencana matang untuk sang anak di masa depan.
Dikutip dari Kompas.com, hal ini dikarenakan Ayu Ting Ting memiliki harapan dan keinginan untuk menyekolahkan anaknya hingga luar negeri.
"Saya nih kerja keras dari sekarang memang nabung buat masa depan siapa lagi sih kalau bukan buat anak?" kata Ayu Ting Ting.
Sebagai orangtua tunggal, Ayu Ting Ting sangat berharap masa depan anaknya untuk mengenyam pendidikan lebih baik dari dirinya bisa terwujud.
Itu sebabnya, dia membutuhkan suami mapan yang bisa membantunya mensejahterakan hidup sang anak.
(*)