Pasangan anak dan menantu tertuanya tidak memenuhi kewajiban mereka sebagai anak dan sebagai anak tertua di keluarga.
Sehingga mereka hanya dibagi sebagian kecil dari uang warisan tersebut.
Karena itu, mereka terus-menerus membuat keributan dan masalah, bahkan mengganggu proses pemakaman ayah mereka.
Ketika lelaki tua itu meninggal, menantu perempuan tertua bahkan duduk di depan makam dan menolak untuk pergi.
Dia menangis dengan keras dan menghina orang-orang di sekitar.
Tak hanya itu, wanita tersebut mengklaim bahwa almarhum lelaki tua itu dimakamkan di tanah milik keluarganya, dan harus memberikan 300.000 yuan (lebih dari Rp 667 juta) untuk dimakamkan.
Pengumuman menantu perempuan tertua mengejutkan orang-orang yang menghadiri pemakaman.
Padahal, itu adalah tanah yang dibeli almarhum pria tua itu sebelum dia meninggal.