Follow Us

Tengah Jadi Rebutan Para Atlet Dunia, Medali Olimpiade Tokyo 2020 Ternyata Terbuat Dari Daur Ulang Sampah Masyarakat Jepang yang Dikumpulkan Selama 2 Tahun

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 01 Agustus 2021 | 19:31
Medali emas, perak dan perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.
Instagram/olympics

Medali emas, perak dan perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Sosok.ID - Olimpiade Tokyo 2020 menjadi hiburan masyarakat dunia di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

Jepang selaku penyelenggara pun tak main-main menyipakan olimpiade yang tertunda dan baru bisa dilaksanakan di tahun 2021 ini.

Salah satunya soal medali yang ternyata butuh waktu selama dua tahun untuk mengumpulkan materialnya.

Bukannya tanpa sebab, pengumpulan material medali menjadi lama karena Pemerintah Jepang turut melibatkan masyarakatnya.

Baca Juga: Tak Kalah Mentereng Dari Ariel NOAH Sebagai Mantan Calon Ipar, Sosok Kakak Luna Maya Bukan Orang Sembarangan, Bawa Harum RI di Olimpiade Tokyo

Ya, material medali berupa emas, perak dan perunggu itu dikumpulkan dari sampah elektronik yang disumbangkan masyarakat Jepang.

Bagi masyarakat Jepang, proyek tersebut merupakan kesempatan bagi mereka untuk menjadi bagian dari Olimpiade Tokyo 2020.

"Kampanye tersebut meminta masyarakat untuk menyumbangkan perangkat elektronik usang untuk proyek tersebut," kata Juru Bicara Olimpiade Tokyo 2020 Hitomi Kamizawa, dikutip dari DW via Kompas.com.

"Kami berterima kasih atas kerja sama semua orang," lanjutnya.

Baca Juga: Apresiasi Atlet Indonesia yang Bawa Medali Pertama di Olimpiade Tokyo 2020, Irwan Mussry Pamer Foto Bareng Windy Cantika Aisah, Jam Tangan Mewah sang Atlet Angkat Besi Jadi Sorotan

Sebanyak 90 persen kota, kota kecil, dan desa di Jepang berhasil dijangkau berkat adanya situs penjemputan donasi.

Selama dua tahun dikumpulkan, sampah-sampah elektronik itu menghasilkan 70 pon (32 kg) emas, 7.700 pon (3.493 kg) perak, dan 4.850 pon (2.200 kg) perunggu.

Source : Kompas.com

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest