Sosok.ID - Agar bisa terus menafkahi Aurel Hermansyah, kini Atta Halilintar mulai putar otak.
Gelar Atta Halilintar sebagai YouTuber dengan penghasilan tinggi di Indonesia kini jadi taruhan.
Yang orang-orang tahu selama ini penghasilan suami Aurel Hermansyah, tembus angka miliaran Rupiah.
Melansir Kompas.com,penghasilan Atta Halilintar per bulannya diperkirakan tembus Rp 22,4 miliar.
Dengan penghasilan segitu, wajar jika nominal nafkah yang diberikan Atta Halilintar ke istri cukup besar.
Kabarnya, jatah bulanan Aurel Hermansyah capai 3 digit alias ratusan juta.
"(Jumlahnya) cukuplah, Kak," sahut Aurel Hermansyah dikutip dari YouTube Rio Motret, 6 Juni 2021 lalu via Sosok.ID.
"Kan bisa disebutin saja nih, ratusan apa miliaran? Ratusan lah ya?" desak Rio Motret.
Baca Juga: Jawaban Atta Halilintar mengenai Kehamilan Kedua Aurel Hermansyah
"Yah," angguk Aurel Hermansyah seolah membenarkan.
Namun kini, agar tetap bisa nafkahi istri, Atta Halilintar kudu putar otak.
Sebab, diakui Atta Halilintar, perekonomiannya mulai seret di masa pandemi ini.
Sejumlah gurita bisnis milik Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah pun turut kena imbas.
Diakui Atta Halilintar, pandemi Covid-19 ini membuat sejumlah bisnisnya jadi kacau balau.
Dan dari sekian banyak bisnis yang ia tekuni, Atta Halilintar mengaku usahanya di bidang kuliner paling terasa dampaknya.
"Kalau misalnya pekerjaan sih lumayan kacau ya,"
"Apalagi kalau kita jualan di bidang clothing, aksesoris itu kacau, di bidang makanan juga kacau," kata Atta Halilintar dikutip dari acara OOTD di YouTube TRANS7 Official, Rabu (28/7/2021)
Atta Halilintar yakin bahwa pelaku bisnis di bidang kuliner pasti mengalami nasib yang sama sepertinya.
"Kalau yang punya kafe, yang punya jual makanannya fisik, pasti kena," lanjut Atta Halilintar.
"Apalagi kalau kita punya kafe atau restorannya di dalam mal," imbuhnya.
Aurel Hermansyah menambahkan, jika bisnis kuliner sang suami di mal pun turut kena imbas.
Kini agar bisa memiliki pemasukan tiap bulan, Atta Halilintar mau tak mau kudu putar otak.
Meski tak ingin, Atta Halilintar mengaku terpaksa mengurangi dan memindahkan sejumlah karyawan demi kebaikan bersama.
(*)