"Enggak ya Ayang jangan bohong-bohong gitu," bantah Aurel.
"Cuma aku kadang kesal kalau dia meeting tapi suka enggak tahu waktu, itu yang aku paling bete."
"Misalnya meeting sampai jam 3 pagi, jam 2 pagi."
Atta pun menjelaskan bahwa ia pulang pagi karena mengejar waktu tenggat yang mepet.
Aurel pun membalas dan mengatakan bahwa ia sudah mengerti dan rela ditinggal sang suami.
"Namanya kerja, namanya deadline," sahut Atta.
"Kan bukan dugem, meeting-nya juga di rumah."
"Sekarang sudah ngerti, enggak apa-apa kok," kata Aurel sembari mencium suaminya.
(*)